MONUMEN NASIONAL (MONAS)
MONUMEN NASIONAL (MONAS)
Monumen Nasional sendiri memiliki tinggi 132 meter atau sekitar 433 kaki. Di bagian puncak tugu kamu bisa menemukan sebuah mahkota berbentuk lidah api yang melambangkan semangat perjuangan bangsa Indonesia yang menyala-nyala. Di Jakarta kamu bisa berkunjung ke monumen bersejarah tersebut yang berlokasi di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
MUSEUM SEJARAH NASIONAL
Tidak hanya sekedar tugu simbolis saja. Di dalam Monumen Nasional kamu juga harus mengunjungi Museum Sejarah Nasional. Tempat tersebut berada di kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah. Dengan luas sekitar 80 x 80 meter Museum Sejarah Nasional bisa menampung pengunjung hingga 500 orang. Masuk ke area dalam kamu akan melihat banyak diorama yang terpajang apik di dinding museum. Diorama-diorama tersebut menggambarkan tentang sejarah Indonesia mulai dari masa pra sejarah hingga Orde Baru. Dari seluruh ruangan kamu bisa melihat sebanyak 51 diorama dengan ceritanya masing-masing.
RUANG KEMERDEKAAN
Selain berisi ruang diorama, di Monumen Nasional kamu pun bisa menemukan sebuah ruangan unik bernama Ruang Kemerdekaan. Ruangan tersebut memiliki bentuk layaknya sebuah amphitheater. Kamu bisa melihat berbagai simbol kenegaraan dan kemerdekaan Indonesia seperti naskah asli proklamasi yang tersimpan rapi di dalam kotak kaca. Selain itu, juga terdapat peta Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas hingga bendera merah putih.
PELATARAN PUNCAK MONAS
Di Museum Nasional kamu juga harus berkunjung ke pelataran puncak Monas. Jika sebelumnya kamu telah membayar tiket masuk ke museum maka untuk naik ke pelataran puncak kamu harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 7.500 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak. Untuk sampai ke tempat tersebut kamu bisa menggunakan elevator yang berada di sisi selatan. Perlu diingat jangan terlalu sore jika kamu ingin bisa naik ke pelataran puncak. Selain akan lebih ramai, akses ke atas pun akan ditutup oleh petugas. Di Pelataran Puncak kamu bisa melihat pemandangan menakjubkan Kota Jakarta dari puncak tugu. Selain itu, di sini juga terdapat beberapa teropong untuk melihat objek-objek dari lanskap kota Jakarta. Dari atas puncak tersebut bahkan kamu pun bisa melihat Gunung Salak yang lokasinya berada di Bogor, Jawa Barat, hingga laut lepas di bagian utara kota.
LIDAH API DARI EMAS
Tepat di atas Pelataran Puncak terdapat lidah api atau obor yang berukuran 14 meter. Lidah api tersebutlah yang menjadikan tugu Monumen Nasional ikonik karena terbuat dari perunggu seberat 14.5 ton dan lapisan emas seberat 50 kilogram. Awalnya, lidah api tersebut hanya dilapisi emas sebesar 35 kilogram. Namun, pada perayaan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, lidah api tersebut pun kembali dipoles dengan emas hingga mencapai berat 50 kilogram. Emas yang melapisi tugu monas tersebut sendiri merupakan sumbangan dari Teuku Markam yaitu seorang pengusaha asal Aceh.
MUSEUM SEJARAH NASIONAL
Tidak hanya sekedar tugu simbolis saja. Di dalam Monumen Nasional kamu juga harus mengunjungi Museum Sejarah Nasional. Tempat tersebut berada di kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah. Dengan luas sekitar 80 x 80 meter Museum Sejarah Nasional bisa menampung pengunjung hingga 500 orang. Masuk ke area dalam kamu akan melihat banyak diorama yang terpajang apik di dinding museum. Diorama-diorama tersebut menggambarkan tentang sejarah Indonesia mulai dari masa pra sejarah hingga Orde Baru. Dari seluruh ruangan kamu bisa melihat sebanyak 51 diorama dengan ceritanya masing-masing.
RUANG KEMERDEKAAN
Selain berisi ruang diorama, di Monumen Nasional kamu pun bisa menemukan sebuah ruangan unik bernama Ruang Kemerdekaan. Ruangan tersebut memiliki bentuk layaknya sebuah amphitheater. Kamu bisa melihat berbagai simbol kenegaraan dan kemerdekaan Indonesia seperti naskah asli proklamasi yang tersimpan rapi di dalam kotak kaca. Selain itu, juga terdapat peta Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas hingga bendera merah putih.
PELATARAN PUNCAK MONAS
Di Museum Nasional kamu juga harus berkunjung ke pelataran puncak Monas. Jika sebelumnya kamu telah membayar tiket masuk ke museum maka untuk naik ke pelataran puncak kamu harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 7.500 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak. Untuk sampai ke tempat tersebut kamu bisa menggunakan elevator yang berada di sisi selatan. Perlu diingat jangan terlalu sore jika kamu ingin bisa naik ke pelataran puncak. Selain akan lebih ramai, akses ke atas pun akan ditutup oleh petugas. Di Pelataran Puncak kamu bisa melihat pemandangan menakjubkan Kota Jakarta dari puncak tugu. Selain itu, di sini juga terdapat beberapa teropong untuk melihat objek-objek dari lanskap kota Jakarta. Dari atas puncak tersebut bahkan kamu pun bisa melihat Gunung Salak yang lokasinya berada di Bogor, Jawa Barat, hingga laut lepas di bagian utara kota.
LIDAH API DARI EMAS
Tepat di atas Pelataran Puncak terdapat lidah api atau obor yang berukuran 14 meter. Lidah api tersebutlah yang menjadikan tugu Monumen Nasional ikonik karena terbuat dari perunggu seberat 14.5 ton dan lapisan emas seberat 50 kilogram. Awalnya, lidah api tersebut hanya dilapisi emas sebesar 35 kilogram. Namun, pada perayaan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, lidah api tersebut pun kembali dipoles dengan emas hingga mencapai berat 50 kilogram. Emas yang melapisi tugu monas tersebut sendiri merupakan sumbangan dari Teuku Markam yaitu seorang pengusaha asal Aceh.
Komentar
Posting Komentar